Kawasan karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan yang merupakan hamparan karst kedua terbesar di dunia. Menyimpan kisah menakjubkan dari segi geografis, sungainya yang amat indah, keanekaragaman hayati seperti flora dan faunanya, satwa endemiknya, sampai artefak prasejarah yang tersimpan di gua-gua karst itu.
Di Kabupaten Maros, Komunitas Sahabat Alam (KOSALAM) telah menggelar diskusi, membahas makna bentang alam dan jejak peradaban karst.
"Soal menganyamnya, kampungku juga daerah menganyam. Tapi bukan penghasilan utamanya. Kalau di kebun biasa ada anyaman dari tikar. Untuk dipakeji, bukan untuk dijual," Suladin.
Pengosongan lahan itu diwarnai protes dan membuat banyak korban berjatuhan dan luka-luka. Kekerasan aparat keamanan sudah di luar kendali, sehingga mengharuskan masyarakat menandatangani kesepakatan pembebasan lahan.
Kawasan karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan yang merupakan hamparan karst kedua terbesar di dunia. Menyimpan kisah menakjubkan dari segi geografis, sungainya yang amat indah, keanekaragaman hayati seperti flora dan faunanya, satwa endemiknya, sampai artefak prasejarah yang tersimpan di gua-gua karst itu.
Tumpukan kayu dan warna air sungai yang sangat keruh bahkan, terlihat di sepanjang Sungai Pongkeru dan jembatan Dusun Labose, Malili.
Semua orang bergembira. Semua memanjatkan doa dan harapan agar hasil panen raya nanti membawa berkah melimpah dan terhindar dari gagal panen.
OPA Verbeck, wadah bagi pegiat alam bebas sekaligus tempat belajar mengasah kesadaran sosial anak-anak muda di Luwu Timur.
Sebagian warga di Lingkungan Batulapisi Dalam, memanfaatkan lahan pertanian kurang produktif membangun vila sederhana untuk tujuan wisata.
Sudah sejak lama sampah menjadi masalah serius di desa ini. Sungai telah dianggap sebagai tempat yang "halal" untuk dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat yang tidak punya pilihan lain.
Aktivitas pembuangan sampah ini akhirnya mencemari pantai dan laut, sebab sampah-sampah itu terbawa arus
Kelangkaan air juga diperparah sejak menjamurnya perusahaan-perusahaan yang mengelilingi Lantebung.
"Lebih baik kita mengais di sela-sela lumut untuk mendapatkan sepotong rumput laut yang terdampar di pesisir pantai. Dari pada harus pergi mencuri atau minta-minta ke keluarga."
Hal ini juga sangat berimbas kepada petani rumput laut karena suhu permukaan air laut memanas dan bikin rumput laut rusak.
Diskusi ini digelar akibat sejumlah bangunan situs cagar budaya di Kabupaten Maros yang mengalami perbaikan tidak melalui mekanisme bahkan diratakan dengan tanah.
Jadi apakah sebenarnya berserikat itu melawan hukum? Maaf yang mulia saya bertanya demikian karena saya orang awam.
Masyarakat Polombangkeng menuntut lahannya dikembalikan setelah kontrak bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV berakhir.
Hari Kemerdekaan momentum bagi Perempuan Loeha Raya untuk memperjuangkan kebun mericanya dieksploitasi menjadi pertambangan nikel.
Masyarakat Pulau Lae-lae Kota Makassar menolak reklamasi karena akan menghilangkan wilayah tangkap nelayan.