Bollo.id — Minimnya tempat pembuangan sampah di Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, berdampak buruk. Orang-orang tak bertanggung jawab akhirnya membuang sampah di sembarang tempat.
Seperti yang terpantau di sejumlah lokasi di Kecamatan Moncongloe, sampah berserakan di pinggir jalan. Misalnya di jalan poros Moncongloe Bulu, menuju ke arah Zipur dan Jalan Burung-burung. Sampah didominasi plastik bekas makanan dan minuman berserakan di tepian jalan.
Titik lainnya di sekitar jalan poros Moncongloe Lappara menuju ke arah Jalan Kolam Regulasi Nipa-nipa, sampah juga bertumpuk bahkan berserakan di pinggir jalan. Meski di lokasi ini, sudah ada papan peringatan yang diterbitkan pemerintah desa setempat.
Peringatan agar masyarakat tidak membuang sampahnya di lokasi ini. Bila ketahuan bisa disanksi administratif hingga denda Rp1 juta atau diganti dengan kurungan paling lama 30 hari. Begitu juga dengan jalur alternatif SPBU Moncongloe ke arah perempatan jalur kolam regulasi Nipa-nipa.
Di sini, penampakan sampahnya juga cukup miris karena menumpuk di pinggir jembatan. Bahkan sisa sampah ada yang jatuh ke sungai tepat di bawah jembatan. Jalur di lokasi ini juga terbilang sempit karena tumpukan sampah meluber hingga ke jalan.
Akibatnya sampah-sampah itu terlindas oleh kendaraan. “Baunya juga busuk sekali mengganggu kita yang tinggal dekat sini,” kata IR warga setempat yang meminta kepada jurnalis Bollo.id, identitasnya tak diterangkan saat ditemui Rabu, 11 September 2024.
IR adalah penduduk yang cukup lama tinggal di daerah ini. Seingatnya, sejak tinggal di sini, tak pernah ada tong atau bak sampah memadai yang biasanya disimpan di pinggir jalan. “Dua kalimi juga keluarga jadi kepala lingkungan nda pernah ada tong sampah atau bak (sampah) disediakanki di sini,” akunya.
Dukung kami
Bollo.id adalah media independen dan tidak dikuasai oleh investor. Sumber keuangan kami tidak berasal dari industri ekstraktif atau pihak-pihak yang memiliki afiliasi dengan industri tersebut. Dukung kami dengan berdonasi, agar bollo.id terus bekerja demi kepentingan publik.
Donasi melalui: bit.ly/donasibollo
Khusus untuk dia atau keluarganya, biasanya membuang sampah langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, atau ke sekitar Bumi Tamalanrea Permai (BTP). “Biasa ta empat atau lima hari kalau menumpukmi sampah, pergi meki buangi,” ucap IR.
IR juga sempat mengingat beberapa kejadian orang tak bertanggung jawab melintas dan membuang sampahnya di dekat jembatan. “Itu kejadiannya malam-malam kalau lewat pakai motor atau mobil, ta dua kantong na buang sampahnya di situ (sekitar jembatan).”
Karena ketahuan orang yang buang sampah kabur dengan kendaraannya setelah dipergoki. IR berharap supaya ada solusi dari otoritas pemerintah setempat mengenai masalah sampah ini. “Mudah-mudahan karena lama mi begini, apalagi tambah banyak juga perumahan toh jadi sampah juga pasti tambah banyak.”
Sampah di sejumlah lokasi itu bermacam jenis. Mulai dari plastik, gabus atau styrofoam, popok bekas, hingga sisa makanan yang baunya menyengat. Terpantau juga sisa-sisa sampah yang terbakar di sela tumpukan. “Kadang kalau terbakar begitumi, ada juga warga yang kasih mati apinya jangan sampai besarki toh,” IR menyudahi.
Penulis: Jurnalis Warga
Editor: Sahrul Ramadan