Bollo.id — Wacana Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan untuk diwujudkan sebagai potret lokasi pengembangan permukiman baru jangka panjang oleh pemerintah perlahan berjalan. Di sini, deretan perumahan kategori subsidi dan non subsidi berjejer sepanjang jalan.
Begitu juga dengan jualan tanah kaveling yang terpampang di sejumlah lokasi tepian jalan. Seiring dengan proyeksi pembangunannya, ada sesuatu yang luput dan terkesan diabaikan pemerintah. Kesulitan air bersih saat musim kemarau, jalan rusak akibat truk material tambang hingga polusi debu dan berlumpur saat basah.
Khusus di Moncongloe Bulu, jalan yang menghubungkan antara Kabupaten Gowa menuju Makassar dan sebaliknya menjadi satu-satunya akses yang dilalui oleh truk yang memuat material tambang galian tanah. Mengingat terdapat sejumlah titik pengelolaan tambang yang masuk di kawasan Moncongloe Bulu hingga Gowa.
Baca juga: Tempat Pembuangan Minim, Sampah Berserakan ke Jalan di Moncongloe Maros
Hampir setiap harinya, puluhan unit truk beroperasi, datang dan pergi memuat tanah. Sisa material tanah yang dimuat ini, biasanya berserakan di jalan. Itu karena muatan tanah sudah melebihi kapasitas bak penampung truk. Apalagi bak truk tak ditutup terpal (biasa digunakan sopir truk).
Saat musim hujan tiba (seperti saat ini) sisa tanah muatan truk menumpuk membuat jalan berlumpur. “Sudah berapa kali kejadian orang jatuh (pengendara motor khususnya) karena licin jalan kasihan,” keluh warga salah satu perumahan di Moncongloe Bulu saat berbincang dengan jurnalis Bollo.id, akhir November 2024.
Begitu juga dengan kondisi di sebagian jalan yang rusak dan berlubang akibat beban truk material tambang. Saat hujan, air tergenang di jalan rusak membuat pengendara yang melintas di jalan ini kadang terjatuh. “Itumi karena nda na perhatikan kasihan toh,” warga melanjutkan keluhannya.
Bila musim kemarau, polusi debu dari aktivitas truk material tambang juga sudah menjadi langganan warga setempat. Apalagi yang rumahnya atau perumahannya terletak di tepian jalan utama di Moncongloe Bulu. “Janganmi bilang kalau itu, hampir setiap hari langganan debu,” katanya.
Tak hanya debu saat kemarau, sebagian warga di perumahan juga kesulitan mengakses air bersih. Bagi mereka yang di rumahnya punya sumur bor, mungkin akan aman. “Tapi bagaimana kita yang nda punya pasti beliki lagi air per tandon untuk dipakai karena betul-betul kering kalau kemarau,” ucapnya.
Warga berharap supaya pemerintah bisa memberikan solusi untuk warga. Khususnya soal jalan rusak, polusi debu dan jalan berlumpur hingga persoalan air bersih saat kemarau. “Mudah-mudah kodong na dengar apa mauta sebagai warga,” harapnya.
Bollo.id adalah media independen dan tidak dikuasai oleh investor. Sumber keuangan kami tidak berasal dari industri ekstraktif atau pihak-pihak yang memiliki afiliasi dengan industri tersebut. Dukung kami dengan berdonasi, agar bollo.id terus bekerja demi kepentingan publik.
Donasi melalui: bit.ly/donasibollo
Penulis: Jurnalis warga
Editor: Sahrul Ramadan