Fokus

Apa yang sedang kami pantau

Aktivitas asap pembakaran dari pemurnian bijih nikel menjadi barang setengah jadi, di salah satu industri milik Huadi Group, di Desa Barangloe. Dari hasil uji lab buku mutu kualitas udara yang dilakukan PT Mutu Agung Lestari di Makassar, Dari enam parameter yang diuji, dua di antaranya Karbon Monoksida (CO): Hasil Uji: 16.000 µg/m³ dan Sulfur Dioksida (SO2): Hasil Uji: 639 µg/m. Menunjukkan hasil yang jauh melebihi batas baku mutu yang diperbolehkan, yang berarti terdapat pencemaran udara yang signifikan/Iqbal Lubis untuk Bollo.id
Aktivitas asap pembakaran dari pemurnian bijih nikel menjadi barang setengah jadi, di salah satu industri milik Huadi Group, di Desa Barangloe. Dari hasil uji lab buku mutu kualitas udara yang dilakukan PT Mutu Agung Lestari di Makassar, Dari enam parameter yang diuji, dua di antaranya Karbon Monoksida (CO): Hasil Uji: 16.000 µg/m³ dan Sulfur Dioksida (SO2): Hasil Uji: 639 µg/m. Menunjukkan hasil yang jauh melebihi batas baku mutu yang diperbolehkan, yang berarti terdapat pencemaran udara yang signifikan/Iqbal Lubis untuk Bollo.id

‘Jalan Kotor’ Hilirisasi Nikel di Indonesia: Apa dan Bagaimana?

Energi bersih melintasi jalan kotor. Bagaimana hilirisasi nikel di Indonesia?

Baca lebih lanjut →
Ilustrasi: Photo by Camylla Battani on Unsplash
Ilustrasi: Photo by Camylla Battani on Unsplash

Melihat Angka Kematian Ibu di Indonesia

Penurunan angka ini masih jauh dari target utama Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia dalam menekan angka kematian ibu dan anak, yakni 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.

Baca lebih lanjut →
Center Point of Indonesia/Dok. Kawal Pesisir
Center Point of Indonesia/Dok. Kawal Pesisir

Karut Marut Reklamasi di Makassar: Ambisi Ikon Kota Dunia

Seperti kebanyakan narasi utopis 'pembangunan', ambisi menyulap Kota Makassar sebagai kota dunia nan smart city melalui proyek-proyek pembangunan--yang diklaim bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, rupanya kerap kali mengorbankan ekosistem, sumber daya alam, bahkan ruang hidup warganya.

Baca lebih lanjut →
Para pengungsi dari Afghanistan menyampaikan suara mereka sementara polisi mengawasi mereka di depan kantor UNHCR, Jakarta, 24 Agustus 2021. (Foto: VOA/Indra Yoga)
Para pengungsi dari Afghanistan menyampaikan suara mereka sementara polisi mengawasi mereka di depan kantor UNHCR, Jakarta, 24 Agustus 2021. (Foto: VOA/Indra Yoga)

Menanti Suaka: Nestapa hingga Daftar Hitam

Naya telah mengajukan resettlement dan dia hanya bisa pasrah menanti diberi kesempatan ke negara suaka. Sebab, Naya tahu, pemindahan itu butuh waktu panjang. 

Baca lebih lanjut →
Skip to content