Makassar, bollo.id – Pengemudi ekskavator PT Ocean Sky Metal Industry (OSMI), Sumardi meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan kerja di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Saat itu, korban sedang membersihkan kolam yang berisi limbah hasil dari olahan nikel.
Menurut rekan kerjanya, selama ini Sumardi bertugas membersihkan slag-slag yang ada di dalam kolam menggunakan ekskavator. Padahal, untuk mengangkat slag keluar dari kolam harusnya memakai mobil crane.
“Kalau perusahaan tambang lain kan angkut slag pakai mobil crane. Karena cairan metal yang keluar itu panas dan sudah berbentuk limbah,” kata saksi yang meminta identitasnya dirahasiakan, Senin malam (7/8/2023).
Dia bercerita sebelum terjadi kecelakaan, korban sempat mengangkut slag beberapa kali. Namun, korban mengalami kejadian nahas lantaran roda ekskavator miring saat slag diangkat. Akibatnya bekas limbah pembuangan yang masih berair itu masuk sampai ke dalam kabin.
Baca juga: Sengketa Lingkungan KIP Menangkan Koalisi Tambang Sulawesi Selatan
Sehingga korban pun panik dan langsung keluar dari ekskavator lalu melompat, namun ia terjatuh masuk ke dalam kolam.
“Sebelum melompat, korban sempat naik ke atas ekskavator,” tambahnya.
Hasil investigasi yang dilakukan perusahaan, kata dia, kecelakaan terjadi pada Rabu (2/8/2023) sekitar pukul 15.40 WITA. Kemudian korban terjebak di dalam kolam dan membutuhkan waktu dua sampai tiga menit untuk keluar.
Selanjutnya dia (korban) dilarikan ke rumah sakit sekitar untuk mendapat perawatan medis. Namun nyawanya tidak tertolong, korban dinyatakan meninggal pada Jumat (4/8/2023).
Menurut rekan korban, risiko kecelakaan kerja tidak akan berkurang, jika perusahaan masih menggunakan ekskavator untuk mengangkat slag dari dalam kolam. Sebab, pembuangan limbah itu panas, sehingga membahayakan pekerja.
Oleh karena itu, dia berharap perusahaan tambang ini menggunakan mobil crane untuk mengangkut slag. Supaya tidak ada lagi buruh yang mengalami kecelakaan kerja akibat terkena limbah panas dari dalam kolam.