Bollo.id — Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Kota Makassar menyatakan, sebagian besar wilayah di Sulawesi Selatan telah memasuki musim kemarau. Potensi kekeringan, menjadi ancaman yang hampir tiap tahun terjadi.
Selama sebulan kedepan pada musim kemarau ini, warga di Sulsel diminta untuk dapat memaksimalkan penggunaan sumber air yang ada dan juga dapat menghindari aktivitas pembakaran lahan.
“Karena kemudahan penyebaran api itu sangat tinggi, baik itu lahan atau pun bisa potensi kebakaran rumah,” kata Risky Yudha, Prakirawan BMKG Makassar kepada Bollo.id, Rabu, 18 September 2024.
Pada September ini kata Resky, sebagian besar wilayah di Sulsel telah memasuki musim kemarau. Mulai dari pesisir Sulsel bagian Barat, Sulsel bagian Selatan dan Sulsel bagian Timur. Awal masuknya musim kemarau ini cukup bervariasi.
Baca juga: Air Susah di Pesisir ‘Kota Dunia’
Musim kemarau yang paling cepat terjadi pada April lalu di sebagian wilayah Kabupaten Gowa dan Takalar. Sedangkan yang paling pendek, terjadi di bulan Agustus di sekitaran Kabupaten Bone, Bulukumba, dan Toraja Utara.
Pada kemarau ini kata Resky, di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Barru, sebagian wilayah Pangkep, Takalar dan Kota Makassar, bahkan tidak diguyur hujan. “Sudah 68 hari tidak turun hujan berturut-turut untuk di empat kabupaten dan kota.”
Resky mengatakan, musim kemarau di wilayah Sulsel, khususnya di Makassar dan sekitarnya pada September ini terhitung masih normal dan memang berada pada periode musim kemarau.
Dukung kami
Bollo.id adalah media independen dan tidak dikuasai oleh investor. Sumber keuangan kami tidak berasal dari industri ekstraktif atau pihak-pihak yang memiliki afiliasi dengan industri tersebut. Dukung kami dengan berdonasi, agar bollo.id terus bekerja demi kepentingan publik.
Donasi melalui: bit.ly/donasibollo
“Suhunya kami pantau masih terpantau normal, berkisar antara 34 sampai 35. Cukup dinamis ya, jadi untuk tiga hari kedepan ini cuacanya di Sulsel itu masih cerah hingga cerah berawan,” Resky mengungkapkan.
Perkiraan akhir musim kemarau atau awal musim hujan terjadi di wilayah Sulsel, paling cepat di bulan Oktober mendatang. Pada saat itu menurutnya, sebagian wilayah Enrekang, Tana Toraja, Sidrap, dan kemudian sebagian wilayah Sulsel bagian Barat seperti Parepare hingga Makassar telah memasuki musim hujan.
“Awal musim hujannya di bulan Oktober. Kemudian nanti berlanjut di wilayah Sulsel bagian Selatan, kemudian Soppeng dan Bone bagian Barat.”
Editor: Sahrul Ramadan