Potret kendaraan parkir di kawasan CPI Makassar, dipantau tukang parkir liar/Foto: Andi Audia Faiza Nazli Irfan/Bollo.id
Potret kendaraan parkir di kawasan CPI Makassar, dipantau tukang parkir liar/Foto: Andi Audia Faiza Nazli Irfan/Bollo.id

Makassar Kota Parkir Liar

Percayalah kamu yang membaca ini pasti pernah merasakannya. Singgah sebentar, tiba-tiba ditagih tukang parkir liar.

Bollo.id — Pinggir jalanan hingga sebagian besar fasilitas dan tempat umum jadi lahan  empuk bagi juru parkir liar di Kota Makassar. Situasi seperti ini tentu sangat sering ditemukan. Sudah jadi fenomena. Tak kadang membuat kita jengkel.

Orang-orang menggambarkannya bak ’Jelangkung’. Saat datang tak terlihat, tapi giliran pengendara pergi, tukang parkir ugal-ugalan ini langsung meniup kencang peluitnya. Mereka biasanya ada di depan minimarket, rumah makan, kafe, gedung, kantor, dan sederet tempat keramaian.

Meskipun ada tanda atau plang parkir gratis, mereka kerap acuh. Tetap meminta biaya parkir yang sebenarnya tidak perlu bayar. Salah satu lokasi keramaian yang banyak tukang parkirnya adalah kawasan Centre Point of Indonesia (CPI).

Di suatu titik pinggir jalanan, terdapat tukang parkir setia berjaga untuk menjalankan tugasnya dan mengawasi  areanya. “Tiga ribu,” kata tukang parkir bertopi di bundaran CPI. Tak sendiri, mereka tersebar seiring dengan ramai kendaraan berjejer.

Banyak orang yang sudah jadi ‘korban’ parkir liar ini. Wiwin salah satunya. “Sudah sering. Bahkan sampai di depan ATM. Datang ka tarik uang malam-malam, nda ada pi itu tukang parkir. Pas ka keluar, eh kenapa na tiba-tiba muncul,” ceritanya.

Gampang saja sebenarnya menemukan tukang parkir liar ini saat berkeliling Makassar. Mereka ada dimana-mana. Bermodal rompi oranye dan peluit yang digantung di leher, sekali tiup Rp2.000 sampai Rp3.000 siap-siap melayang. 


Bollo.id adalah media independen dan tidak dikuasai oleh investor. Sumber keuangan kami tidak berasal dari industri ekstraktif atau pihak-pihak yang memiliki afiliasi dengan industri tersebut. Dukung kami dengan berdonasi, agar bollo.id terus bekerja demi kepentingan publik.

Donasi melalui: bit.ly/donasibollo


Sudah banyak keluhan warga soal fenomena parkir liar ini. Tak sedikit kekesalan orang-orang dicurahkan di media sosial. Di salah satu akun Instagram yang banyak menyebarkan informasi soal Kota Makassar, diunggah video parkir liar hingga di halaman masjid.

Informasi itu menyebut bahwa lokasinya ada di sekitar Masjid Cheng Ho, kawasan Tanjung Bunga Makassar. Rumah ibadah yang digunakan masyarakat umum, justru dimanfaatkan orang-orang ini untuk dapat cuan dengan gampang. Hanya modal napas panjang untuk tipu peluit.

Menurut Perumda Parkir Makassar, selain faktor tempat, situasi juga mempengaruhi maraknya parkir liar ini. Misalnya, saat ada acara besar seperti hari lebaran, festival, dan konser, tukang parkir liar berbondong-bondong bermunculan.

Humas Perumda Parkir Makassar Asrul bilang, aktivitas parkir liar sifatnya insidental. Muncul karena momentum. Ia mencontohkan seperti di depan Rumah Sakit Siloam. Begitu juga dengan tempat lain yang sedang ramai aktivitas.

“Maksudnya, itu sewaktu-waktu ada. Kalau misal banyak kendaraan mau diatur. Dia hadir juga untuk menata. Jika tidak ada, maka mengganggu juga aktivitas keluar masuk pengunjung,” kata Asrul kepada Bollo.id, Rabu, 7 Mei 2025.

Asrul bilang, memang ada parkir resmi yang diawasi. Tapi tak disebut berapa jumlah pastinya. Soal aktivitas tukang parkir liar yang meresahkan ini, katanya akan dipantau. Termasuk rencana untuk memetakan titik mana saja biasanya mereka berada.

Sementara ini, baru beberapa yang bisa diidentifikasi. Diantaranya seperti di Jalan Boulevard, Jalan Hertasning, dan Jalan Somba Opu. Lokasi-lokasi ini boleh dibilang sebagai pusatnya tukang parkir. Kemana saja kita melirik, di situ ada tukang parkirnya.

Perumda Parkir segera mengecek situasi di lapangan. Tapi entah kapan. “Rekomendasi di beberapa titik adalah parkir insidentil. Tapi kami akan cross check potensinya ramainya apakah tiap hari atau tidak,” lanjut Asrul.

Pernah ditindak tapi muncul lagi dan tambah subur

Fenomena parkir liar di Kota Makassar ini sebenarnya sudah lama jadi perhatian Perumda. Pada 10 Januari 2024, otoritas ini bahkan pernah menerbitkan imbauan untuk mengenali ciri-ciri tukang parkir resmi dan tukang parkir liar. Pesan itu ditujukan ke masyarakat. 

“Kita sementara dalam proses pembagian atribut berupa rompi dan ID Card serta melakukan pendataan dan pemutakhiran data jukir secara bertahap dimulai dari wilayah Kecamatan Ujung Pandang dan kita targetkan rampung di akhir bulan Januari ini,” kata Direktur Perumda Parkir Makassar Yulianti Tomu kala itu, dikutip dari laman resmi Perumda Parkir Makassar Raya.

Menurut Perumda, atribut menjadi salah satu penanda untuk membedakan tukang parkir resmi dan tukang parkir liar. Terkesan absurd karena dua jenis tukang parkir ini berpenampilan serupa. Perumda juga klaim punya data tukang parkir resmi. Tapi belum diketahui berapa jumlahnya.

Sampai pada Desember tahun lalu, Perumda melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dibentuk, kerja sama dengan Polrestabes Makassar menindak tukang parkir liar yang meresahkan masyarakat. Ada empat remaja ditangkap pada 19 Mei 2024.

Tak sampai 24 jam, mereka kemudian dilepas setelah diberikan pemahaman soal aktivitas ilegal itu. Perumda bilang kalau tukang parkir resmi menggunakan rompi, ID Card dan karcis. Alih-alih hilang setelah ditindak, tukang parkir liar kian tumbuh subur hingga saat ini di Makassar. Di kotanya parkir liar.


Editor: Sahrul Ramadan

Tinggalkan balasan

Your email address will not be published.

Terbaru dari Berita Terbaru